“Aku (Muhammad al-Fateh) mempunyai dua sifat. Sifat keras seperti batu iaitu keazamanku mencapai apa yang aku inginkan. Sifat lembut seperti air yaitu ketika aku memimpin rakyatku, terlebih ketika memohon ampun kepada Tuhanku. Apakah dengan dua sifat ini aku masih tidak boleh mencapai kemenangan”.
- Ahmad
Harum nama Sultan Al Fatih
diperoleh berkat keshalehan, keberanian dan kemuliaan akhlaknya.Kejayaan dan
kesuksesan hidup ia telah raih di usia yang begitu muda. Ia-pun dikenang jutaan
manusia sepanjang abad. Sebagai jenderal beliau memimpin laskar islam menaklukkan
benteng terkuat imperium Byzantium , Konstantinopel. Kota ini diubahnya menjadi
kota Istambul. Dari sini beliau menebarkan kasih sayang islam di bumi eropa.
Sejak kecil Sultan Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang
wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau
jadi Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.Sultan Muhammad Al
Fatih bersifat, tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, keputusan dan
mempunyai kemampuan mengawasi diri (self control) yang luar biasa. Kemampuanya
dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.Beliau sangat tegas
terhadap musuh. Namun, lembut qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi
rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau
selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya.
Sejak abad kedelapan perebutan
konstantinopel telah di gulirkan oleh sahabat Rasulullah saw. Salah satunya Abu
Ayyub Al Anshari namun gagal. Baru setelah enam abad kemudian benteng itu
berhasil direbut dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih.Karena jasanya inilah
beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang
dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi
militer, juga istiqomah dalam shalat tahajudnya.
Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai ketakwaan kepada Allah SWT. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, bernama Muhammad Al Fatih, orang asia asal Turki, yang baru berusia 21 tahun. Shalat Tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian hari. Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al Fatih yang amat begitu luar biasa.
Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai ketakwaan kepada Allah SWT. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, bernama Muhammad Al Fatih, orang asia asal Turki, yang baru berusia 21 tahun. Shalat Tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian hari. Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al Fatih yang amat begitu luar biasa.
Keberadaan
Muhammad Al-Fatih telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah
sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah
sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Maasyaa
Allah, Luar biasa……Sultan Muhammad Al Fatih (Sang Pembuka)……!!!!
‘Ya Allah, aku bermohon pada-Mu agar Engkau jadikan kami dan sahabat kami semua yang membaca artikel ini semua, menjadi ahli Tahajjud, ahli Qiyamul lail, seperti halnya Rasulullah dan Keluarganya, sahabatnya dan seperti Si Pedang Malam, Sultan Muhammad Al Fatih. Amiin
amien.. Ya Robbal alamin..
BalasHapus